AGUSSALIM
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, di mana
atas anugrahnya maka selesailah penyusunana makalah ini.
Makalah
ini di susun sebagai bahan pembelajaran tambahan serta memberikan wawasan yang
komprehensip dan terpadu.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca semua, namun kami sadar bahwa dalam
penulisan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami para
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan di masa yang akan datang.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Membahas mengenai motivasi kerja, tidak dapat terlepas dari
pembahasan mengenai prestasi kerja. Karena motivasi kerja merupakan bagian yang terpenting
dari tingkah laku kerja tersebut. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil
yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan.
Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu.
Adapun
dalam penilaian prestasi kerja yaitu proses penilaian prestasi kerja,kegunaan
penilaian prestasi kerja, dan metode-metode penilaian prestasi kerja.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Pengertian penilaian prestasi
kerja?
2.Proses penilaian prestasi kerja?
3.Kegunaan penilaian prestasi
kerja?
4.Metode-metode penilaian prestasi
kerja?
C.TUJUAN
1.Mengetahui pengertian penilaian
prestasi kerja
2.mengetahui proses penilaian
prestasi kerja
3.mengetahui kegunaan penilain
prestasi kerja
4.mengetahui metode-metode
penilaian prestasi kerja
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PENILAIAN PRESTASI
KERJA
Membahas mengenai motivasi kerja, tidak dapat terlepas dari
pembahasan mengenai prestasi kerja. Karena motivasi kerja merupakan bagian yang terpenting
dari tingkah laku kerja tersebut. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil
yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan.
Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu.
Menurut Moh. As'ud (1995:47), prestasi kerja sebagai
kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Menurut
Kadarman(1994,hal.103),Penilaian prestasi kerja adalah proses keseimbangan
dalam memberikan kepada bawahan umpan balik tentang seberapa baik mereka
melakukan kerja mereka untuk organisasi.
Sedangkan menurut
Pandji(1995,hal.109): Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana
organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Dari
beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja karyawan
dengan memberikan umpan balik tentang pelaksanaan kerja mereka
B.PROSES PENILAIAN PRESTASI KERJA
Proses
penilaian prestasi kerja ini terjadi baik secara informal maupun secara sistematis:
1.
Penilaian informal dilakukan dari hari ke hari, yaitu:
Seorang manajer secara spontan mengatakan
bahwa suatu perkerjaan yang dilakukan oleh karyawannya apakah itu baik atau
buruk. Penilaian informal dengan cepat mendorong prestasi yang diinginkan dan
menghindarkan prestasi yang tidak diingunkan sebelum mendarah daging didalam
perusahaan tersebut. Para pekerja harus memandang penilaian informal tidak
hanya semata-mata sebagai suatu kejadian biasa tetapi sebagai suatu kegian
penting.
2.
Penilaian sistematis terjadi setiap setengah tahun atau setahun secara formal.
Penilaian seperti itu mempunyai 4
maksud utama:
1.Memungkinkan bawahan mengetahui
secara formal prestasi mereka dinilai.
2.Mengetahui bawahan yang berhak
atas kenaikan nilai.
3.Menemukan bawahan yang memerlukan
latihan tambahan.
4.Memegang peran penting untuk
mengindentifikasi bawahan yang merupakan calon untuk promosi.
3.
Langkah-langkah Dalam Menilai Prestasi
Penilaian prestasi terdiri dari tiga
langkah: Mendefinisikan perkerjaan, menilai prestasi, menyediakan balikan.
Pendefinisian perkerjaan berarti memastikan bahwa manajer dan bawahan
bersama-sama sepakat atas hal-hal yang diharapkan tercapai oleh bawahan dan
standar yang akan digunakan untuk menilai prestasinya.
Penilaian prestasi berarti
membandingkan antara prestasi aktual bawahan dengan standar yang ditetapkan
dalam langkah pertama. Selanjutnya, penilaian prestasi biasanya mengharuskan
adanya pertemuan-pertemuan dimana dalam kesempatan itu juga dirancang rencana
pengembangan yang mungkin diperlukan.
3.
Cara Menilai Prestasi
1. Teknik Skala Pengharkatan grafik
Yaitu, teknik penilaian prestasi yang paling sederhana dan
paling populer pengharkatan grafik.
2. Metode Pemeringkatan Berselang-seling
Yaitu, teknik penilaian pegawai yang populer dan sederhana
lainnya adalah dengan memeringkat prestasi para pegawai dari yang terbaik
sampai yang terburuk atas beberapa faktor.
3. Metode Perbandingan Berpasangan
Yaitu, metode ini membantu dalam lebih mengefektifkan metode
pemeringkatan. Dalam metode ini setiap bawahan diperbandingkan satu sama lain
secara berpasangan dalam tiap faktor (kuantitas perkerjaan, kualitas perkerjaan
dan sebagainya).
4. Metode Distribusi Paksa
Metode ini serupa dangan cara, “memberikan nilai kepada
kurva”. Dengan metode ini. Presentase pegawai yang akan diharkat yang telah
ditetapkan sebelumnya ditempatkan dalam berbagai katagori prestasi.
C.KEGUNAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
Penilaian
prestasi kerja dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan
umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Oleh karena itu
kegunaan penilaian prestasi kerja dapat dirinci sebagai berikut:
1.Perbaikan Prestasi Kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka.
2. Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalammenentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
3.Keputusan-Keputusan Penempatan
Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
4. Kebutuhan-Kebutuhan Latihan dan Pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus di kembangkan.
5. Perencanaan dan Pengembangan Karier
Umpan balik prestasi kerja mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti.
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka.
2. Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalammenentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
3.Keputusan-Keputusan Penempatan
Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
4. Kebutuhan-Kebutuhan Latihan dan Pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus di kembangkan.
5. Perencanaan dan Pengembangan Karier
Umpan balik prestasi kerja mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti.
6. Penyimpangan-Penyimpangan Proses
Staffing
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia
7. Ketidak-akuratan Informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia. Akibatnya keputusan-keputusan yang diambil menjadi tidak tepat.
8. Kesalahan-Kesalahan Desain Pekejaan
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut.
9. Kesempatan Kerja yang Adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10. Tantangan-Tantangan Eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor di luar lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah-masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi, departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan.
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia
7. Ketidak-akuratan Informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia. Akibatnya keputusan-keputusan yang diambil menjadi tidak tepat.
8. Kesalahan-Kesalahan Desain Pekejaan
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut.
9. Kesempatan Kerja yang Adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
10. Tantangan-Tantangan Eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor di luar lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah-masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi, departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan.
D.METODE-METODE PENILAIAN PRESTASI
KERJA
Pendekatan
yang dilakukan dalam penilaian prestasi kerja pegawai sangat banyak. Dari
sekian banyak metode yang digunakan dapat dikelonpokkan menjadi dua bagian,
yaitu metode yang berorientasi masa lalu & metode yang berorientasi masa
depan.
A. Metode
Penilaian Yang Berorientasi Masa Lalu
1) Skala Grafik
Dengan Rating
Skala grafik
dengan rating atau juga dikenal dengan metode rating konvensional, adalah
metode yang banyak digunakan.
2) Metode Checklist
Metode checklist
adalah metode PPK dengan cara memberi tanda (V) pada uraian perilaku negatif
atau positif pegawai/karyawan yang namanya tertera dalam daftar.
3) Metode Esai
Pada metode ini,
penilai menuliskan sejumlah pertanyaan terbuka yang terbagi dalam beberapa
kategori.
4) Metode Pencatatan Kejadian Kritis
Metode pencatatan
kejadian yang kritis adalah Penilaian Prestasi Kerja yang menggunakan
pendekatan dengan menggunakan catatan-catatan yang menggambarkan perilaku
karyawan yang sangat baik atau yang sangat buruk.
5) Metode
Wawancara
Selain kelima
metode di atas, PPK pegawai juga dapat dilakukan dengan cara Wawancara. Maksud
dari penggunaan cara wawancara ini adalah agar pegawai mengetahui posisi dan
bagaimana cara kerja mereka.
B. Metode Penilaian
Yang Berorientasi Masa Depan
1)
Penilaian Diri (self appraisal)
Metode ini menekankan
adanya penilaian yang dilakukan karyawan terhadap diri sendiri dengan tujuan
melihat potensi yang dapat dikembangkan dari diri mereka.
2) Tes Psikologi
Biasanya dilakukan
dalam bentuk wawancara mendalam, tes psikologi, diskusi, review terhadap hasil
evaluasi pekerjaan karyawan. Tes ini dilakukan oleh psikolog untuk mengetahui
potensi karyawan yang dapat dikembangkan dimasa datang.
3)
Management By Objectives (MBO)
Management By
Objectives (MBO) yang diperkenalkan oleh Peter Drucker adalah sistem yang
menggambarkan kajian tentang target/sasaran yang hendak dicapai berdasarkan
kesepakatan antara supervisor dan bawahannya. (Handoko, 1994).
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Membahas mengenai motivasi kerja, tidak dapat terlepas dari
pembahasan mengenai prestasi kerja. Karena motivasi kerja merupakan bagian yang terpenting
dari tingkah laku kerja tersebut. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil
yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan.
Proses penilaian prestasi kerja :
1. Penilaian informal dilakukan dari
hari ke hari, yaitu:
2.
Penilaian sistematis terjadi setiap setengah tahun atau setahun secara formal.
Metode penilaian prestasi kerja:
1. Metode Penilaian
Yang Berorientasi Masa Lalu
2. Metode Penilaian
Yang Berorientasi Masa Depan
B.SARAN
Dengan
adanya makalah ini, dapat membantu kita dalam sebuah organisasi, di mana
penilaian prestasi kerja dalam organisasi sangatlah penting untuk menunjang
perkembangan organisasi dan kinerja yang ada di dalamnya. Semoga kita semua
dapat menerapkan hal ini dalam kehidupan nyata.
No comments:
Post a Comment